LIBURAN SPEKTAKULER

Jumat, 31 Mei 2013

Download Drama Korea Let's Go To The Beach

Let's Go To The Beach

Genre  : •Drama Romance
SBS | Airing dates :
Cast
Lee Wan as Jang Tae-pung
Lee Chung Ah as Yoon So-ra
Jun Jin as Jang Tae-hyun
Kang Jung Hwa as Min Joo-hee
Park Joon Suk as Yong-Jin
Go Eun Chae as Kim Min-Jung
Kim Jung Wook as Park Jae Hyun
Baek Il Sub as Yoon Man Bok (60)
Dokgo Young Jae as Jang Dal Bong (50)
Park Jae Hoon as Kim Hyuk
Lee Sun Ho
Sung Hyuk 

Sinopsis
Menceritakan tentang kisah lifeguard di pantai pada saat musim panas. Melibatkan kakak beradik yang mempunyai kepribadian yang bertolak belakang. Jang Tae Poong (Lee Wan) sang kakak yang hidupnya hanya bersenang-senang dan sang adik Jang Tae Hyun mempunyai kepribadian yang cool, pandai bekerja dan sangat perfect. Mereka terlibat cinta segitiga dengan seorang gadis Yoon So Ra (Lee Chung Ah).


Download drama:
Episode 1   : Part 1, Part 2, Part 3, Part 4
Episode 2   : Part 1, Part 2, Part 3, Part 4
Episode 3   : Part 1, Part 2, Part 3, Part 4
Episode 4   : Part 1, Part 2, Part 3, Part 4
Episode 5   : Part 1, Part 2, Part 3, Part 4
Episode 6   : Part 1,  Part 2, Part 3, Part 4
Episode 7   : Part 1, part 2, part 3, part 4
Episode 8   : Part 1, Part 2, Part 3, Part 4
Episode 9   : Part 1, Part 2, Part 3, Part 4
Episode 10 : Part 1, Part 2, Part 3, Part 4
Episode 11 : Part 1, Part 2, Part 3, Part 4
Episode 12 : Part 1, Part 2, Part 3, Part 4
Episode 13 : Part 1, Part 2, Part 3, Part 4
Episode 14 : Part 1, Part 2, Part 3, Part 4 

Selasa, 21 Mei 2013

Belajar Kata Korea

Kata-Kata dasar

– neh – Ya (lebih umum)
– yeh – Ya
아니요 - ahniyo – Tidak
안녕하세요? – annyeonghaseyo? – Apa kabar? Apa kamu baik2 saja?
안녕하세요 – annyeonghaseyo. – Halo / Hai (salam) baik-baik lah.
(name) … 입니다- … im ni da – Saya (nama)… (formal)
[만나서] 반갑습니다 – [man na seo] pan gap seub ni da – Senang bertemu anda
감사합니다 - kam sa ham ni da – Terima kasih (formal)
감사 [요] – kam sa hae yo – Terima kasih (informal)
고맙습니다 – goh map seub ni da – Terima kasih (formal)
고마워[요] – go ma wo [yo] – Terima kasih (informal)
죄송합니다 – chwe song ham ni da – maafkan saya (formal)
미안해[요] – mi an hae [yo] – maafkan saya; maaf (informal)
여보세요! – yeo bo se yo – Halo? (ditelepon)
누구세요? – nu gu seh yo? – siapa ini?
아니오, 괜찮아요 - ah ni oh, kwaen chan nah yo – tidak, terima kasih; tidak apa2;
괜찮아[요] – kwaen chan nah [yo] – tidak apa2; terima kasih kembali
알겠습니다 – al get seub ni da – Saya mengerti (formal)
아랐서[요] – a rat seo [yo] – saya mengerti (informal) (dengan teman, etc: digunakan saat marah / kesal)
그래요? – keu rae yo? – Oh, sungguh?; begitukah?
그래요. – keu rae [yo] – sungguh; begitu



안녕 하십니까 / 안녕 하세요 (Annyeong Hasimnikka / Annyeong Haseyo) = Apa Kabar / Selamat Pagi,Siang,Sore,Malam
안녕히 가세요 (Annyeonghi Ghaseyo) = Selamat Jalan
안녕히 계세요 (Annyeonghi Gyeseyo) = Selamat Tinggal
안녕히 주무세요 / 잘자요 (Annyeonghi Jhumuseyo/Jhaljhayo) = Selamat Tidur
어서 오세요 (Eoseo Oseyo) = Selamat Datang/Silahkan Masuk
들어 어세요 (Deureo Oseyo) = Silahkan Masuk
어떻게 지내세요 (Ottokhe Jhinaeseyo) = Bagaimana Kabarnya?
지내요 (Jhal Jhinaeyo) = Baik2 Saja
만나요 (Tto Mannayo) = Sampai Bertemu(jumpa) Lagi
실례 합니다 (Shillye Hamnida) = Permisi
하세요 (Haseyo) = Silahkan
반갑습니다 (Bhanggapseumnida) = Senang Berjumpa Dengan Anda
감사합니다 /고맙습니다 (Ghamsahamnida/Gomapseumnida) = Terima Kasih
천만에요 (Cheonmaneyo) = Terima Kasih Kembali
죄송합니다 (Jhwesonghamnida) = Mohon Maaf
미안합니다 (Mianhamnida) = Maaf
괜찮아요 (Ghwenchanayo) = Tidak apa2/Tidak Masalah
잡수세요/식사하세요 (Jhapsuseyo/shikshahaseyo) = Silahkan Makan
먹거서요 (Jhal Meokgeoseoyo) = Terima Kasih Makanannya (Bila selesai makan)
오늘 즐거웠어요 (Oneul Jeulgheoweoseoyo) = Hari ini sangat menyenangkan
주말 지내세요 (Jhumal Jhal Jhinaeseyo) = Selamat Berakhir Pekan
, 있어요 (Ne, isseoyo) = Ya, Ada/Punya
아니오, 없어요 (Anio, Opseoyo) = Tidak, Tidak Ada/Tidak Punya
배고프다 (Baegopheuda) = Saya Lapar
안돼요 (Andhweyo) = Jangan/Tidak Bisa
하지마! (Hajhima) = Jangan!
여보세요 (Yeoboseyo) = Hallo
주세요 (Jhuseyo) = Minta
빌려 주세요 (Bhillyo Juseyo) = Pinjam
알아요 (Arayo) = Tau
알았어요 (Aratsoyo) = Mengerti/Paham
아이고! (Aigho) = Aduh!/Ya Ampun!
위험해! (Wiheomhae) = Bahaya!/Awas!
조심해! (Jhosimhae) = Hati-hati!
좋다!/좋아! (Jhohta/Jhoha) = Bagus!/Saya Suka!
그래요? (Gheuraeyo) = Begitu?
정말? (Jheongmal) = Sungguh?/Benar?
거짓말! (Gheojhitmal) = Bohong!
가엾어라! (Ghayeopseora) = Kasihan!
도움해!/원조해! (Doumhae/wonjhohae) = Tolonglah!/Bantulah!
 

Hari Perayaan Di Korea

Hari-Hari Perayaan

 Tahun Baru Korea
Tahun Baru Korea (Korea: seolnal; hangul: 설날 atau Gujeong 구정, hanja: 舊正) adalah hari pertama dalam kalender lunar (kalender Korea). Seollal adalah hari raya rakyat Korea yang paling besar dan juga paling penting. Seollal terbagi dalam perayaan-perayaan meriah. Hari libur seollal berlangsung selama 3 hari. Seollal dianggap rakyat Korea lebih penting daripada hari tahun baru kalender Gregorian.[1] Walaupun tidak terlalu populer, istilah Seollal juga berarti Yang-nyeok Seollal (양력설날, tahun baru kalender Gregorian) yang disebut Shinjeong (hangul: 신정).


Tahun baru Korea jatuh pada tanggal yang sama dengan tahun baru Imlek, kecuali ketika bulan baru muncul antara jam 15:00 UTC (tengah malam waktu Korea) dan 16:00 UTC (tengah malam waktu Tiongkok). Dalam kasus ini (rata-rata terjadi 24 tahun sekali), bulan baru akan muncul “keesokan harinya” di Korea dibanding di Tiongkok, dan Seollal akan dirayakan sehari setelah Imlek di Tingkok.



Seollal
Seollal adalah tahun baru untuk semua keluarga. Warga Korea merayakannya dengan memakai hanbok. Orang yang berada di kota besar berduyun-duyun mudik (pulang kampung) untuk menemui orangtua atau saudara yang tinggal di kota asal atau pedesaan. Pada saat ini biasanya jalan-jalan di kota besar seperti Seoul akan macet total. Pada pagi harinya mereka akan pergi sembahyang ke makam orangtua yang sudah meninggal untuk memberi hormat.
Di hari seollal juga banyak masyarakat Korea yang pergi berwisata ke daerah-daerah seperti ke Gangneung dan Donghae di propinsi Gangwon di pesisir timur untuk menyaksikan terbitnya matahari pertama di tahun baru.



Sebae

Sebae adalah cara memberi hormat kepada orang tua atau kakek dan nenek pada hari tahun baru. Anak-anak mengunjungi orang tua mereka dan mengucapkan salam tahun baru sambil membungkukkan badan “saehae bok manhi badeuseyo” (새해 복 많이 받으세요) yang artinya semoga mendapat banyak keberuntungan tahun baru. Orangtua lalu memberi anak-anak mereka angpao (saebaetdon). Dulu orang tua ada yang memberikan ddeok dan buah-buahan.



Permainan tradisional

Banyak orang bermain permainan tradisional seperti Yut, permainan kartu Go-Stop, gasing, layangan dan jaegi chagi. Perempuan bermain nurtwigi, permainan melompat dari jungkat-jungkit.



Makanan Tradisional Korea

Di antara tiga unsur dasar kehidupan –rumah, pakaian, dan makanan –perubahan dalam hal kebiasaan makan memberikan pengaruh paling besar bagi rakyat Korea.
Nasi tetap menjadi makanan pokok bagi sebagian besar rakyat Korea, namun di antara generasi muda, banyak dari mereka yang lebih memilih makanan ala Barat.

Nasi biasanya disertai oleh berbagai macam makanan sampingan, terutama sayur-sayuran dengan banyak bumbu, sop, sayuran berkuah, dan daging.
Makanan tradisional Korea tidak akan lengkap tanpa kimchi, yakni campuran bermacam sayuran beracar seperti kubis cina, lobak, bawang hijau, dan ketimun. Jenisjenis kimchi tertentu sengaja dibuat pedas dengan tambahan bubuk cabe merah, sedangkan jenis yang lain dimasak tanpa cabe merah atau dimasukkan ke dalam cairan yang gurih.
Meski demikian, bawang putih selalu digunakan untuk memasak kimchi untuk menambah kelezatannya.

Pada akhir bulan November atau awal bulan Desember, keluarga-keluarga Korea pada jaman dahulu mempersiapkan kimchi dalam jumlah memadai untuk sepanjang musim dingin yang panjang. Kimchi disimpan dalam guci besar dari tanah liat, yang kemudian ditanam sebagian di tanah demi menjaga suhu dan asanya.

Di Korea masa kini, para ibu rumah tangga sering tidak punya waktu untuk membuat kimchi, atau tanah luas di luar rumah yang diperlukan untuk menyimpan kimchi dalam jumlah besar.

Walau demikian, kimchi tetap menjadi bagian penting gaya hidup masyarakat Korea: perusahaan-perusahaan yang membuat makanan yang difermentasi dan perusahaan lainnya yang menjual kulkas khusus untuk kimchi mampu meraup keuntungan dalam waktu cepat.

Selain kimchi, doenjang (pasta kedelai), dengan unsur-unsurnya yang mampu melawan kanker, telah menarik perhatian para ahli gizi masa kini. Masyarakat Korea pada jaman dahulubiasa membuat doenjang di rumah dengan merebus buncis warna kuning, mengeringkannya di tempat yang teduh, memasukkannya ke dalam air garam, dan mengawetkannya dengan menaruhnya di bawah sinar matahari.

Akan tetapi, hanya sedikit keluarga yang masih menerapkan proses pembuatan seperti ini; sebagian besar cukup membeli doenjang buatan pabrik.
Kimchi
Kimchi
Ddeokguk Telah menjadi tradisi Korea untuk memulai Tahun Baru dengan memakan semangkuk besar sup kue beras untuk membawa keberuntungan
Bulgogi, makanan dengan daging sapi paling populer di Korea Di antara makanan-makanan berdaging, bulgogi (biasanya daging sapi) yang telah dibumbui dan galbi (iga sapi atau babi) merupakan yang paling disukai baik oleh masyarakat Korea sendiri maupun orang asing.

Pakaian Tradisional Korea (Hanbok)

Pakaian Tradisional Korea (Hanbok)




Rakyat Korea menenun kain dengan rami dan tanaman ararut (arrowroot) serta beternak ulat sutera untuk menghasilkan kain sutera

Pada jaman Tiga Kerajaan, lakilaki memakai jeogori (semacam jas), baji (celana panjang), dan durumagi (mantel luar) dengan topi, ikat pinggang, dan sepasang sepatu.
Para wanita memakai jeogori (semacam jas pendek) dengan dua pipa panjang diikat untuk membentuk otgoreum (simpul), rok dengan panjang dari pinggang sampai ke bawah yang menutupi sekeliling tubuh bernama chima, sebuah durumagi, beoseon (kaos kaki katun warnaputih), dan sepatu berbentuk seperti perahu. 



Pakaian ini, dikenal dengan nama Hanbok, telah diturunkan selama ratusan tahun dengan bentuk yang hampir tidak pernah berubah baik untuk laki-laki maupun perempuan, kecuali dalam hal panjang jeogori dan chima.

Pakaian gaya Barat mulai dijual di Korea pada Perang Korea (1950 –53), dan pada masa proses industrialisasi yang berlangsung cepat di era 1960-an dan 1970-an, terjadi penurunan penggunaan Hanbok karena dianggap kurang tepat digunakan untuk keperluan santai. Namun, akhir-akhir ini para pecinta Hanbok telah berkampanye demi menghidupkan kembali Hanbok dan memperbaiki modelnya supaya lebih sesuai untuk dipakai dalam lingkungan modern.

Beberapa warga Korea masih memakai pakaian tradisional Hanbok namun hanya terbatas pada hari-hari libur tertentu seperti Seollal dan Chuseok, serta pada pesta-pesta keluarga seperti Hwangap, perayaan ketika orangtua emasuki usia 60 tahun.



Minggu, 19 Mei 2013

Cara Cepat Belajar Hangul (한 글) Part 2

Belajar hangul Part 1, Part 2

Setelah menghapal penulisan dan bentuk-bentuk hangul pada Belajar hangul part 1... sekarang kita akan mengenal bentuk huruf tambahannya.
1. Double Jamo (Konsonan Ganda)
    Konsonan ini hanya 5 huruf.


  (KK)    ssanggiyeok (쌍기역)
  (TT)    ssangdigeut (쌍디귿)
  (BB)    ssangbieup (쌍비읍)
  (SS)    ssangsiot (쌍시옷)
  (JJ)    ssangjieut (쌍지읒)
 
Bedanya dengan ㄱ,ㄷ,ㅂ,ㅅ,ㅈ adalah doble jamo dibaca dengan suara berat.

2. Double vokal (vokal rangkap)
    Terdiri dari 11 huruf yang terbentuk dari penggabungan 2 vokal.
  

Vokal tambahan
  ae ()
  yae ()
  e ()
  ye ()
  oe ()
  wae ()
  wa ()
  wi ()
  wo ()
  ui ()
  we ()